Pengertian Integritas, Ciri, Manfaat & Contoh

Bimbel.Co.Id – Pengertian integritas adalah sebuah prinsip yang menuntun individu untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Ini bukan hanya tentang apa yang di lakukan seseorang ketika orang lain memperhatikan. Tetapi juga tentang tindakan mereka ketika tidak ada yang melihat.

 

Pengertian Integritas, Ciri, Manfaat & Dampak

 

Pengertian Integritas

Kata “integritas” berasal dari kata Latin “integritatem,” yang berarti keutuhan, keseluruhan, atau keadaan tidak terbagi. Ini menekankan pentingnya keselarasan antara pikiran, kata, dan tindakan. Integritas adalah kualitas moral dan etis yang menunjukkan kejujuran dan keadilan seseorang dalam bertindak atau berbicara, baik secara pribadi maupun profesional. Ini mencakup konsep keutuhan karakter, keteguhan hati, dan konsistensi antara kata dan perbuatan.

Orang yang memiliki integritas akan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang benar dan etis, bahkan ketika tidak ada yang mengawasi atau ketika menghadapi tekanan untuk bertindak sebaliknya. Integritas juga berarti bertanggung jawab atas tindakan sendiri dan menjunjung tinggi prinsip kejujuran dan keadilan dalam semua situasi.

 

Pengertian Integritas Menurut Para Ahli

  1. Stephen L. Carter, seorang profesor hukum di Universitas Yale, mendefinisikan pengertian integritas sebagai keselarasan antara tindakan dan nilai-nilai etis. Menurut Carter, integritas melibatkan tiga langkah: menentukan apa yang benar dan salah, bertindak sesuai dengan apa yang telah di putuskan sebagai benar, dan berbicara secara terbuka tentang mengapa Anda bertindak seperti itu.
  2. Warren Buffet, seorang investor terkenal, mengartikan pengertian integritas sebagai kualitas paling penting yang di cari dalam rekanan atau karyawan. Menurutnya, integritas berarti melakukan hal yang benar meskipun tidak ada yang mengawasi.
  3. Michael Jensen dan Werner Erhard, dalam karya mereka mengenai kepemimpinan, mendefinisikan pengertian integritas sebagai keadaan atau kondisi menjadi utuh, utuh, atau tidak terbagi. Mereka berpendapat bahwa integritas bukan hanya tentang kejujuran atau moralitas, tetapi tentang keselarasan antara tindakan dan nilai-nilai yang dianut.
  4. Donna Hicks, seorang pakar dalam bidang resolusi konflik di Universitas Harvard, menekankan bahwa pengertian integritas berhubungan erat dengan penghormatan. Menurutnya, integritas mencakup bertindak dengan cara yang konsisten dengan prinsip-prinsip yang di anggap penting secara universal, seperti kejujuran, keadilan, dan penghormatan terhadap martabat manusia.
  5. Simon Blackburn, seorang filsuf Inggris, mengaitkan pengertian integritas dengan keaslian dan komitmen terhadap nilai-nilai moral yang baik. Ia berpendapat bahwa orang dengan integritas tidak hanya mengikuti norma-norma moral secara buta.  Tetapi mereka memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai tersebut dan secara aktif berkomitmen untuk menerapkannya dalam kehidupan mereka.

 

Ciri-ciri Integritas

  1. Kejujuran: Orang yang memiliki integritas selalu berbicara dan bertindak dengan kejujuran. Mereka tidak berbohong, menipu, atau menyembunyikan kebenaran, bahkan dalam situasi yang sulit.
  2. Konsistensi: Mereka menunjukkan konsistensi antara kata-kata dan tindakan. Tindakan mereka selaras dengan nilai-nilai dan prinsip yang mereka anut, tidak berubah-ubah tergantung situasi atau kehadiran orang lain.
  3. Tanggung Jawab: Mereka mengambil tanggung jawab penuh atas tindakan mereka dan konsekuensinya. Jika membuat kesalahan, mereka siap mengakui dan memperbaikinya.
  4. Keteguhan Hati: Orang dengan integritas teguh pada prinsip dan nilai-nilai mereka, bahkan di hadapan tekanan atau godaan untuk berbuat sebaliknya.
  5. Respek terhadap Orang Lain: Mereka memperlakukan orang lain dengan hormat, keadilan, dan empati, mengakui dan menghargai hak dan kebebasan setiap individu.
  6. Keadilan: Mereka berusaha untuk bertindak adil dan objektif, memastikan bahwa keputusan dan tindakan mereka tidak dipengaruhi oleh prasangka atau favoritisme.
  7. Transparansi: Orang yang berintegritas terbuka dan transparan dalam tindakan dan keputusan mereka, memungkinkan orang lain untuk melihat alasan di balik tindakan mereka.
  8. Kemandirian: Mereka membuat keputusan berdasarkan apa yang mereka percayai benar, tanpa terlalu dipengaruhi oleh opini atau tekanan dari luar.
  9. Kesetiaan: Mereka setia pada komitmen dan janji mereka, baik itu terkait dengan pekerjaan, hubungan pribadi, atau kewajiban sosial.
  10. Pertimbangan Etis: Dalam setiap tindakan atau keputusan, individu dengan integritas selalu mempertimbangkan dampak etis dari tindakan mereka terhadap orang lain dan lingkungan.

 

Manfaat Integritas

  1. Membangun Kepercayaan: Integritas adalah fondasi utama dalam membangun kepercayaan dalam segala jenis hubungan, baik itu persahabatan, hubungan profesional, maupun hubungan keluarga. Orang cenderung mempercayai dan mengandalkan seseorang yang menunjukkan integritas tinggi.
  2. Reputasi yang Kuat: Memiliki integritas membantu seseorang membangun reputasi yang baik. Ini sangat penting dalam karier profesional, di mana reputasi yang baik dapat membuka peluang baru dan memperkuat posisi seseorang di mata rekan kerja dan atasan.
  3. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Integritas mendorong individu untuk mempertimbangkan nilai-nilai etis dalam pengambilan keputusan mereka, yang mengarah pada keputusan yang lebih bijaksana dan bertanggung jawab.
  4. Hubungan yang Lebih Sehat: Dengan berdasar pada kejujuran dan keadilan, integritas memungkinkan pembentukan hubungan yang lebih sehat dan lebih tahan lama, mengurangi konflik dan meningkatkan pemahaman timbal balik.
  5. Ketahanan terhadap Tekanan: Integritas memberi seseorang kekuatan untuk bertahan dalam situasi sulit dan tekanan, baik dari lingkungan kerja maupun sosial, karena mereka memiliki prinsip yang jelas yang di pegang teguh.
  6. Kepuasan Pribadi: Hidup sesuai dengan prinsip integritas memberikan kepuasan pribadi karena mengetahui bahwa seseorang telah bertindak dengan benar dan etis, sesuai dengan nilai-nilai yang mereka yakini.
  7. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif: Di tempat kerja, integritas menciptakan lingkungan yang etis dan positif, mendorong kejujuran, transparansi, dan kerjasama yang kuat antara karyawan.
  8. Mengurangi Risiko Hukum: Dalam bisnis, bertindak dengan integritas dapat mengurangi risiko masalah hukum dan pelanggaran etika, yang dapat mengakibatkan denda atau kerugian reputasi.
  9. Kepemimpinan yang Efektif: Para pemimpin dengan integritas tinggi cenderung lebih di hormati dan efektif dalam memimpin tim atau organisasi, karena mereka di anggap sebagai teladan yang baik dan dapat di andalkan.
  10. Kontribusi terhadap Masyarakat: Secara keseluruhan, integritas berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih adil dan transparan, di mana kepercayaan dan keadilan menjadi nilai-nilai yang di perjuangkan bersama.

 

Faktor yang Mempengaruhui Integritas

  1. Pendidikan dan Pembelajaran: Nilai-nilai yang di ajarkan selama masa kanak-kanak dan remaja, baik di rumah maupun di sekolah, memiliki pengaruh besar terhadap pengembangan integritas. Pendidikan moral dan etika yang kuat dapat menanamkan prinsip integritas sejak dini.
  2. Lingkungan Sosial dan Budaya: Norma, nilai, dan perilaku yang di anut oleh masyarakat atau budaya tempat seseorang tumbuh dan hidup berpengaruh terhadap pembentukan integritas. Lingkungan yang menghargai kejujuran dan keadilan akan mendukung pengembangan integritas.
  3. Contoh dari Orang Lain: Teladan dari orang tua, guru, pemimpin, dan tokoh masyarakat yang memiliki integritas tinggi dapat mendorong individu untuk meniru perilaku tersebut. Sebaliknya, contoh negatif juga dapat mengurangi nilai integritas seseorang.
  4. Pengalaman Hidup: Pengalaman hidup, termasuk tantangan dan kesulitan yang di hadapi, dapat menguji dan memperkuat integritas. Cara seseorang menangani situasi sulit seringkali mencerminkan dan mempengaruhi tingkat integritas mereka.
  5. Kepercayaan dan Nilai Pribadi: Sistem kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut seseorang sangat mempengaruhi integritas mereka. Individu yang memiliki prinsip kuat tentang apa yang benar dan salah akan lebih mungkin menunjukkan integritas dalam tindakan mereka.
  6. Tekanan dan Godaan: Tekanan dari rekan sebaya, tempat kerja, atau masyarakat, serta godaan untuk bertindak tidak etis dapat menguji integritas seseorang. Kemampuan untuk menahan tekanan dan godaan ini adalah indikator kuat dari integritas individu.
  7. Rasa Takut terhadap Konsekuensi: Ketakutan akan konsekuensi negatif, seperti kehilangan pekerjaan, reputasi, atau hubungan, dapat mendorong seseorang untuk bertindak dengan integritas. Namun, ketakutan ini juga bisa mendorong seseorang untuk menyembunyikan kesalahan atau berbohong.
  8. Kesejahteraan Emosional: Kesehatan mental dan emosional seseorang mempengaruhi kemampuan mereka untuk membuat keputusan etis. Stres, kecemasan, atau masalah emosional lainnya dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk bertindak dengan integritas

 

Dampak Integritas Positif

  1. Membangun Kepercayaan: Integritas memperkuat hubungan dengan membangun kepercayaan antara individu, dalam keluarga, lingkungan kerja, dan masyarakat secara keseluruhan.
  2. Meningkatkan Reputasi: Individu atau organisasi yang dikenal memiliki integritas tinggi cenderung memiliki reputasi yang baik, yang dapat membuka peluang baru dan memperkuat posisi mereka dalam masyarakat atau industri.
  3. Memperkuat Moral dan Etika: Integritas memperkuat nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat, mendorong perilaku yang adil dan bertanggung jawab.
  4. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif: Integritas di tempat kerja menciptakan lingkungan yang transparan, adil, dan mendukung, yang dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas karyawan.
  5. Kepuasan Pribadi: Hidup dengan integritas memberikan kepuasan pribadi dan ketenangan hati karena mengetahui bahwa seseorang telah bertindak sesuai dengan nilai dan prinsip yang benar.

 

Dampak Integritas Negatif

  1. Konflik dengan Lingkungan: Individu yang bertindak dengan integritas mungkin menemukan diri mereka dalam konflik dengan lingkungan yang nilai-nilainya tidak selaras. Seperti tempat kerja yang korup atau lingkungan sosial yang mempromosikan perilaku tidak etis.
  2. Kehilangan Peluang: Dalam beberapa kasus, memegang teguh integritas dapat menyebabkan kehilangan peluang, seperti promosi. Jika lingkungan tersebut menghargai kepatuhan tanpa pertanyaan daripada tindakan etis.
  3. Tekanan dan Stres: Memiliki integritas tinggi dalam lingkungan yang tidak mendukung dapat menyebabkan tekanan dan stres. Terutama jika seseorang merasa terisolasi atau tidak didukung karena nilai-nilainya.
  4. Dilema Moral: Seseorang dengan integritas tinggi mungkin sering menghadapi dilema moral. Di mana mereka harus membuat keputusan sulit yang mungkin memiliki konsekuensi negatif bagi diri sendiri atau orang lain.
  5. Risiko Personal: Dalam beberapa kasus ekstrem, bertindak dengan integritas, terutama dalam mengungkapkan kebenaran atau korupsi. Dapat menimbulkan risiko personal, termasuk ancaman terhadap keamanan pribadi atau pekerjaan.

 

Contoh Integritas

  1. Menjaga Janji: Ketika Anda berjanji kepada seseorang, Anda memenuhinya, bahkan jika hal itu menimbulkan kerugian atau ketidaknyamanan bagi Anda.
  2. Kejujuran dalam Ujian: Seorang siswa yang memilih untuk tidak mencontek selama ujian. Meskipun ada kesempatan dan tekanan untuk melakukannya, menunjukkan integritas akademis.
  3. Transparansi di Tempat Kerja: Seorang karyawan yang melaporkan kesalahan yang di lakukannya dalam pekerjaan kepada atasan. Meskipun bisa saja menyembunyikannya, menunjukkan integritas profesional.
  4. Mengembalikan Barang yang Tidak Sengaja Ditemukan: Jika Anda menemukan dompet atau barang berharga lainnya dan berusaha mengembalikannya kepada pemiliknya.
  5. Berbicara Kebenaran: Mengungkapkan pendapat atau fakta yang mungkin tidak populer atau dapat menimbulkan konsekuensi bagi diri sendiri. Tetapi penting untuk di ketahui, mencerminkan keberanian moral dan integritas.
  6. Menolak Suap: Menolak menerima suap atau hadiah yang bertujuan mempengaruhi keputusan atau tindakan Anda. Terutama dalam posisi yang melibatkan kekuasaan atau pengaruh.
  7. Keadilan dalam Berbisnis: Seorang pengusaha yang memberikan layanan atau produk yang jujur dan berkualitas kepada pelanggannya. Serta memperlakukan karyawannya dengan adil, menunjukkan integritas bisnis.
  8. Menghargai Hak Cipta dan Kekayaan Intelektual: Tidak mendownload atau menggunakan konten berhak cipta secara ilegal. Seperti film, musik, atau software, menunjukkan integritas dalam menghormati hak dan karya orang lain.
  9. Memberikan Kritik yang Konstruktif: Memberikan umpan balik atau kritik yang jujur dan konstruktif kepada orang lain. Dengan niat untuk membantu mereka tumbuh atau memperbaiki kesalahan, bukan untuk menurunkan semangat mereka.
  10. Membela yang Benar: Berdiri di sisi kebenaran dan membela orang yang tidak berdaya atau menjadi korban ketidakadilan. Meskipun hal itu menimbulkan risiko bagi diri sendiri.

 

Kesimpulan

Pengertian integritas adalah kualitas yang tak ternilai yang mempengaruhi setiap aspek kehidupan. Membangun dan memelihara integritas memerlukan komitmen terus-menerus terhadap kejujuran, tanggung jawab, dan kesetiaan. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip ini, kita dapat menciptakan dunia yang lebih adil dan etis.

 

FAQs

  1. Apa pengirtian integritas dan kejujuran?
  2. Bagaimana cara mengukur integritas seseorang?
  3. Apa dampak kurangnya integritas dalam organisasi?
  4. Bagaimana teknologi mempengaruhi integritas?
  5. Bagaimana cara mempertahankan integritas dalam situasi yang sulit?