Pengertian Surat Pengunduran Diri, Fungsi & Contoh

Bimbel.Co.Id – Pengunduran diri dari sebuah pekerjaan adalah langkah besar dalam karier seseorang. Surat pengunduran diri bukan sekadar formalitas, melainkan cara profesional untuk mengkomunikasikan keputusan Anda kepada pemberi kerja. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang bagaimana cara menulis surat pengunduran diri yang baik dan benar, termasuk tips dan contoh yang dapat Anda gunakan sebagai referensi.

 

Pengertian Surat Pengunduran Diri, Fungsi & Contoh

Pengertian Surat pengunduran Diri

Surat pengunduran diri adalah dokumen yang di tulis oleh karyawan untuk menginformasikan kepada pemberi kerjanya tentang keputusan untuk mengakhiri hubungan kerja. Surat ini tidak hanya menunjukkan profesionalisme tapi juga menghargai waktu yang telah di habiskan bersama perusahaan. Menulis surat pengunduran diri mungkin terasa sulit, terutama jika Anda memiliki hubungan baik dengan rekan kerja dan atasan. Namun, dengan cara yang tepat, Anda dapat memastikan proses transisi berjalan lancar untuk kedua belah pihak.

 

Tujuan Surat Pengunduran Diri Dibuat

Surat pengunduran diri merupakan dokumen formal yang digunakan oleh karyawan untuk memberitahukan kepada pemberi kerja tentang keputusannya untuk berhenti dari pekerjaannya. Tujuan dari surat pengunduran diri ini sangat penting dan beragam, mencakup beberapa aspek berikut:

  1. Menunjukkan Profesionalisme: Mengirimkan surat pengunduran diri menunjukkan sikap profesional karyawan dalam mengakhiri hubungan kerja dengan perusahaan. Ini merupakan cara yang sopan untuk memberitahukan pemberi kerja tentang keputusan berhenti kerja, memungkinkan kedua belah pihak untuk mengakhiri hubungan kerja dengan baik.
  2. Memberikan Pemberitahuan Resmi: Surat pengunduran diri berfungsi sebagai pemberitahuan resmi kepada perusahaan tentang niat karyawan untuk mengundurkan diri. Hal ini penting untuk memastikan bahwa proses administrasi terkait pengunduran diri dapat di lakukan dengan lancar dan sesuai dengan kebijakan perusahaan.
  3. Menjelaskan Alasan Pengunduran Diri: Meskipun tidak selalu diperlukan, surat pengunduran diri bisa menjadi sarana untuk menjelaskan alasan di balik keputusan mengundurkan diri. Ini memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyampaikan alasannya secara profesional tanpa harus berbicara secara langsung, yang terkadang bisa menjadi situasi yang tidak nyaman.
  4. Memfasilitasi Proses Transisi: Dengan memberikan pemberitahuan terlebih dahulu melalui surat pengunduran diri, karyawan memberi waktu kepada perusahaan untuk mencari pengganti dan mempersiapkan transisi. Hal ini membantu perusahaan untuk mengatur rencana dan mengurangi dampak negatif dari kehilangan seorang karyawan.
  5. Mempertahankan Hubungan Baik: Mengundurkan diri dengan cara yang profesional dan sopan, melalui surat pengunduran diri, dapat membantu mempertahankan hubungan baik antara karyawan dan perusahaan. Ini penting untuk menjaga jaringan profesional dan referensi kerja di masa depan.
  6. Memenuhi Kewajiban Kontraktual: Dalam beberapa kasus, kontrak kerja mewajibkan karyawan untuk memberikan pemberitahuan tertulis tentang niatnya untuk berhenti. Dalam hal ini, surat pengunduran diri menjadi bagian dari pemenuhan kewajiban kontraktual karyawan kepada perusahaan.

 

Fungsi Surat Pengunduran Diri

Surat pengunduran diri memiliki beberapa fungsi penting dalam konteks profesional, baik bagi karyawan maupun perusahaan. Fungsi-fungsi tersebut antara lain:

  1. Pemberitahuan Resmi: Surat pengunduran diri berfungsi sebagai pemberitahuan resmi kepada perusahaan bahwa karyawan berniat untuk mengundurkan diri dari posisinya. Ini memungkinkan perusahaan untuk mulai merencanakan penggantian atau penyesuaian yang di perlukan untuk meminimalisir dampak kekosongan posisi tersebut.
  2. Dokumentasi: Surat tersebut menjadi bagian dari catatan karyawan di perusahaan, yang di gunakan untuk keperluan administratif dan dokumentasi. Ini membantu perusahaan dalam mengelola catatan kepegawaian dengan lebih akurat dan memudahkan proses audit internal maupun eksternal.
  3. Menjaga Profesionalitas: Mengirimkan surat pengunduran diri menunjukkan sikap profesional karyawan dalam mengakhiri hubungan kerja. Ini mencerminkan etika kerja yang baik dan memperlihatkan rasa hormat kepada perusahaan dan rekan kerja.
  4. Memfasilitasi Transisi: Surat pengunduran diri memberikan waktu bagi perusahaan untuk mengatur transisi kerja, termasuk penyerahan tugas dan tanggung jawab karyawan yang berhenti kepada karyawan lain atau penggantinya. Ini membantu dalam memastikan kelancaran operasional perusahaan pasca-kepergian karyawan.
  5. Alasan Pengunduran Diri: Meskipun tidak selalu, surat pengunduran diri bisa menjadi medium untuk menyampaikan alasan mengapa karyawan memutuskan untuk berhenti. Hal ini memberikan feedback kepada perusahaan tentang kondisi kerja atau kebijakan yang mungkin perlu di perbaiki atau di pertimbangkan.
  6. Mempertahankan Hubungan Baik: Dengan berpisah secara profesional, karyawan meninggalkan kesan positif yang dapat bermanfaat untuk referensi kerja di masa depan. Surat pengunduran diri membantu dalam mempertahankan hubungan baik dengan atasan dan rekan kerja, yang penting untuk jaringan profesional karyawan.
  7. Kepatuhan Terhadap Kebijakan Perusahaan: Banyak perusahaan memiliki kebijakan yang mengharuskan karyawan untuk memberikan pemberitahuan tertulis saat akan mengundurkan diri. Dengan demikian, surat pengunduran diri memenuhi kebijakan dan prosedur yang telah di tetapkan oleh perusahaan.
  8. Perlindungan Hukum: Untuk beberapa kasus, surat pengunduran diri juga berfungsi sebagai perlindungan hukum bagi karyawan dan perusahaan. Ini menunjukkan bahwa pengunduran diri adalah keputusan sukarela dari karyawan, yang dapat mengurangi risiko tuntutan hukum terkait pemutusan hubungan kerja yang tidak adil.

 

Langkah-langkah Menulis Surat Pengunduran Diri

Menulis surat pengunduran diri merupakan langkah penting yang harus di lakukan dengan penuh pertimbangan dan profesionalisme. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti untuk menulis surat pengunduran diri:

  1. Pertimbangan Awal:
    • Pastikan Anda telah memutuskan sepenuhnya untuk mengundurkan diri.
    • Pertimbangkan waktu yang tepat untuk mengundurkan diri, idealnya memberikan pemberitahuan sebelumnya sesuai kebijakan perusahaan (umumnya 2 minggu hingga 1 bulan).
  2. Format Surat:
    • Gunakan format surat resmi yang mencakup tanggal penulisan, alamat penerima, salam pembuka, isi surat, salam penutup, dan tanda tangan.
  3. Salam Pembuka:
    • Mulai dengan menyapa penerima surat secara formal, misalnya “Kepada Yth. [Nama Penerima] di [Posisi]”.
  4. Paragraf Pembuka:
    • Nyatakan dengan jelas niat Anda untuk mengundurkan diri dari posisi Anda saat ini di perusahaan.
    • Sebutkan tanggal efektif pengunduran diri Anda.
  5. Isi Surat:
    • Berikan alasan singkat mengapa Anda mengundurkan diri, tetaplah positif dan hindari memberikan kritik negatif.
    • Ucapkan terima kasih kepada perusahaan dan atasan atas kesempatan dan pengalaman yang telah di berikan selama masa kerja.
  6. Transisi:
    • Jelaskan kesediaan Anda untuk membantu proses transisi, seperti melatih pengganti atau menyelesaikan pekerjaan yang tertunda.
  7. Paragraf Penutup:
    • Tutup surat dengan ucapan terima kasih sekali lagi dan harapan untuk menjaga hubungan baik di masa depan.
    • Sampaikan harapan Anda untuk kesuksesan perusahaan ke depan.
  8. Salam Penutup:
    • Gunakan salam penutup yang sopan, seperti “Hormat saya” atau “Terima kasih”, diikuti dengan nama lengkap dan tanda tangan Anda.
  9. Peninjauan dan Pengiriman:
    • Baca kembali surat Anda untuk memastikan tidak ada kesalahan ejaan atau tata bahasa.
    • Kirimkan surat pengunduran diri kepada atasan langsung Anda atau departemen SDM, sesuai kebijakan perusahaan.
  10. Simpan Salinan:
    • Simpan salinan surat pengunduran diri Anda untuk catatan pribadi.

 

Tips Menulis Surat Pengunduran Diri

Menulis surat pengunduran diri memang memerlukan pertimbangan dan kehati-hatian agar dapat meninggalkan kesan yang baik dan menjaga hubungan profesional di masa depan. Berikut beberapa tips yang dapat Anda ikuti saat menulis surat pengunduran diri:

  1. Jadilah Singkat dan Jelas:
    • Hindari menulis surat yang terlalu panjang. Sampaikan niat Anda untuk mengundurkan diri dengan jelas dan langsung pada poinnya.
  2. Tetap Profesional:
    • Meskipun Anda mungkin memiliki alasan pribadi untuk mengundurkan diri, penting untuk menjaga nada surat tetap profesional. Gunakan bahasa yang sopan dan hindari ungkapan emosi yang berlebihan.
  3. Sampaikan Terima Kasih:
    • Ucapkan terima kasih kepada atasan dan perusahaan atas kesempatan yang telah di berikan selama Anda bekerja. Menyatakan apresiasi atas pengalaman dan peluang yang Anda peroleh dapat meninggalkan kesan positif.
  4. Jangan Menyebutkan Hal Negatif:
    • Hindari menyebutkan kritik atau keluhan tentang perusahaan atau rekan kerja Anda dalam surat pengunduran diri. Fokus pada hal positif dan masa depan Anda.
  5. Berikan Pemberitahuan yang Cukup:
    • Berikan waktu pemberitahuan sesuai dengan kebijakan perusahaan atau minimal dua minggu. Ini memberi waktu bagi perusahaan untuk menyiapkan pengganti atau menyesuaikan dengan kepergian Anda.
  6. Tawarkan Bantuan selama Transisi:
    • Menawarkan untuk membantu selama periode transisi, seperti melatih pengganti atau menyelesaikan tugas-tugas tertentu, menunjukkan profesionalisme dan kesediaan untuk membantu memperlancar peralihan.
  7. Jaga Kerahasiaan:
    • Jika Anda mengundurkan diri untuk pindah ke perusahaan lain, hindari menyebutkan informasi tentang pekerjaan baru Anda. Jaga kerahasiaan dan profesionalisme selama proses pengunduran diri.
  8. Minta Masukan untuk Surat Referensi:
    • Jika memungkinkan, Anda bisa meminta atasan untuk menyediakan referensi atau rekomendasi kerja. Ini dapat sangat berguna untuk peluang karier Anda di masa depan.
  9. Simpan Salinan Surat:
    • Simpan salinan surat pengunduran diri Anda untuk catatan pribadi dan referensi di masa mendatang.
  10. Konsultasikan dengan HR atau Atasan:
    • Sebelum mengirimkan surat, Anda mungkin ingin berdiskusi atau berkonsultasi dengan departemen SDM atau atasan Anda terlebih dahulu, terutama jika Anda memiliki kontrak kerja khusus yang memerlukan penanganan tertentu saat pengunduran diri.

 

Syarat Membuat Surat Pengunduran Diri

Dalam membuat surat pengunduran diri yang efektif dan profesional, ada beberapa syarat yang harus di penuhi untuk memastikan surat tersebut di terima dengan baik oleh pihak perusahaan. Berikut adalah syarat-syarat tersebut:

  1. Format yang Benar:
    • Gunakan format surat resmi yang mencakup tanggal surat, alamat penerima, salam pembuka, isi surat, salam penutup, dan tanda tangan. Format ini membantu menyampaikan pesan Anda dengan jelas dan profesional.
  2. Penulisan yang Jelas dan Sopan:
    • Surat harus di tulis dengan bahasa yang jelas, sopan, dan bebas dari kata-kata kasar atau emosional. Hindari menggunakan bahasa yang bisa menyinggung atau memberikan kesan negatif.
  3. Pemberitahuan Terlebih Dahulu:
    • Sesuai dengan etika dan terkadang kebijakan perusahaan, berikan pemberitahuan pengunduran diri Anda terlebih dahulu, biasanya minimal dua minggu hingga satu bulan, tergantung pada kebijakan perusahaan.
  4. Alasan Pengunduran Diri:
    • Meskipun tidak selalu wajib, menyampaikan alasan pengunduran diri secara singkat dan positif dapat menjadi bagian dari surat. Hindari memberikan detail yang terlalu pribadi atau menjelek-jelekkan perusahaan.
  5. Ucapan Terima Kasih:
    • Sertakan ucapan terima kasih atas kesempatan dan pengalaman yang telah diperoleh selama bekerja di perusahaan. Ini menunjukkan apresiasi Anda terhadap perusahaan dan kolega.
  6. Kesediaan untuk Membantu Transisi:
    • Menawarkan bantuan selama periode transisi, seperti menyelesaikan pekerjaan yang tertunda atau melatih pengganti, menunjukkan profesionalisme dan pertimbangan Anda terhadap kelancaran operasional perusahaan.
  7. Informasi Kontak:
    • Sertakan informasi kontak Anda agar perusahaan dapat menghubungi Anda jika diperlukan selama periode transisi atau untuk keperluan administratif lainnya.
  8. Penutup yang Sopan:
    • Akhiri surat dengan salam penutup yang sopan dan tanda tangan Anda. Ini menandakan penyelesaian surat secara resmi dan profesional.
  9. Revisi dan Koreksi:
    • Pastikan surat bebas dari kesalahan ejaan, tata bahasa, atau format. Revisi dan koreksi surat sebelum mengirimkannya untuk memastikan profesionalisme dan kesopanan surat terjaga.
  10. Konsultasi dengan HR atau Atasan:
    • Dianjurkan untuk berkonsultasi dengan departemen SDM atau atasan langsung sebelum membuat dan mengirimkan surat pengunduran diri, terutama untuk memastikan bahwa Anda telah memenuhi semua syarat dan ketentuan yang berlaku di perusahaan.

 

Alasan Surat Pengunduran Diri Dibuat

Menulis surat pengunduran diri merupakan langkah penting dalam proses berhenti bekerja dari sebuah perusahaan. Ada beberapa alasan mengapa menulis surat pengunduran diri itu penting, antara lain:

  1. Memberikan Pemberitahuan Resmi: Surat pengunduran diri adalah cara formal untuk memberitahukan kepada perusahaan tentang keputusan Anda untuk berhenti. Ini memberi perusahaan waktu untuk merencanakan penggantian atau penyesuaian yang diperlukan.
  2. Mencatatkan Keputusan Anda: Surat pengunduran diri menjadi dokumentasi resmi yang mencatat keputusan Anda untuk mengundurkan diri. Dokumen ini penting untuk administrasi perusahaan dan bisa menjadi referensi di masa depan jika diperlukan.
  3. Menjaga Hubungan Profesional: Dengan menulis surat pengunduran diri, Anda menunjukkan profesionalisme dan etika kerja yang baik. Ini membantu menjaga hubungan baik dengan perusahaan dan rekan kerja, yang mungkin berguna untuk karier Anda di masa depan.
  4. Menyampaikan Alasan Pengunduran Diri: Meskipun tidak selalu diperlukan, surat pengunduran diri dapat menjadi sarana untuk menyampaikan alasan Anda mengundurkan diri dengan cara yang sopan dan terukur. Ini memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk memahami alasan kepergian Anda dan mungkin mempertimbangkan perbaikan di masa depan.
  5. Memudahkan Proses Transisi: Dengan memberikan pemberitahuan terlebih dahulu, Anda memberi perusahaan kesempatan untuk mengatur transisi pekerjaan kepada pengganti Anda. Ini juga memungkinkan Anda untuk menyelesaikan tugas yang belum selesai dan memastikan tidak ada pekerjaan yang tertinggal.
  6. Menghormati Kebijakan Perusahaan: Banyak perusahaan memiliki kebijakan yang mengharuskan karyawan untuk mengirimkan surat pengunduran diri sebagai bagian dari proses pengunduran diri. Mengikuti kebijakan ini menunjukkan kepatuhan Anda terhadap aturan dan prosedur perusahaan.
  7. Mempertahankan Reputasi Profesional: Keluar dari perusahaan dengan cara yang profesional dan terhormat melalui surat pengunduran diri meninggalkan kesan positif. Ini penting untuk mempertahankan reputasi Anda di industri dan memudahkan mendapatkan referensi positif dari atasan atau rekan kerja di masa depan.
  8. Klarifikasi Hak dan Kewajiban: Surat pengunduran diri juga bisa menjadi kesempatan untuk mengklarifikasi hak dan kewajiban Anda, seperti masa pemberitahuan, hak atas kompensasi, dan lain-lain, sehingga meminimalkan kemungkinan kesalahpahaman di kemudian hari.

 

Setelah Surat pengunduran Diri Diserahkan/Dikirimkan

Setelah Anda mengirimkan surat pengunduran diri, ada beberapa langkah yang perlu Anda lakukan untuk memastikan transisi yang lancar baik untuk Anda maupun untuk perusahaan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah mengirimkan surat pengunduran diri:

  1. Konfirmasi Penerimaan:
    • Pastikan surat pengunduran diri Anda telah diterima oleh atasan atau departemen SDM. Ini bisa melalui konfirmasi langsung atau email. Langkah ini penting untuk memastikan tidak ada kesalahpahaman atau keterlambatan dalam proses pengunduran diri Anda.
  2. Menyelesaikan Tugas dan Tanggung Jawab:
    • Usahakan untuk menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawab Anda sebelum hari terakhir bekerja. Jika ada tugas yang tidak bisa diselesaikan, buatlah daftar tugas tersebut dan sampaikan kepada atasan atau pengganti Anda.
  3. Serahkan Aset Perusahaan:
    • Kembalikan semua aset perusahaan yang berada dalam penguasaan Anda, seperti laptop, ponsel, kartu akses, dan dokumen-dokumen penting lainnya. Pastikan Anda tidak meninggalkan data pribadi atau sensitif di dalam peralatan tersebut.
  4. Transisi Tugas:
    • Jika diminta, bantu perusahaan dalam proses transisi, termasuk melatih pengganti Anda. Berikan informasi yang diperlukan tentang tugas-tugas Anda, kontak penting, dan tips untuk menjalankan pekerjaan dengan efektif.
  5. Pertahankan Komunikasi yang Baik:
    • Jaga komunikasi yang baik dengan rekan kerja dan atasan selama masa transisi. Sikap profesional dan positif Anda akan meninggalkan kesan yang baik dan dapat mempengaruhi referensi kerja di masa depan.
  6. Periksa Hak dan Kewajiban:
    • Pastikan Anda memahami hak dan kewajiban Anda setelah mengundurkan diri, termasuk detail tentang pembayaran terakhir, kompensasi, dan manfaat lainnya seperti pesangon atau asuransi kesehatan.
  7. Minta Surat Referensi:
    • Jika memungkinkan, mintalah surat referensi dari atasan Anda atau departemen SDM. Surat referensi ini akan sangat berguna untuk pencarian pekerjaan Anda selanjutnya.
  8. Update CV dan LinkedIn:
    • Setelah resmi berhenti, perbarui CV dan profil LinkedIn Anda. Ini adalah waktu yang tepat untuk mencerminkan pengalaman kerja terbaru Anda dan mempersiapkan diri untuk peluang karier selanjutnya.
  9. Pertimbangkan Umpan Balik:
    • Jika diberikan kesempatan, berikan umpan balik konstruktif tentang pengalaman kerja Anda kepada perusahaan. Ini bisa melalui exit interview atau cara lain yang disediakan perusahaan.
  10. Bersiap untuk Langkah Selanjutnya:
    • Gunakan waktu ini untuk merenungkan karier Anda dan mengevaluasi langkah apa yang ingin Anda ambil selanjutnya. Apakah melanjutkan di jalur karier yang sama, mencari perubahan, atau mungkin memulai bisnis sendiri.

 

Contoh Surat Pengunduran Diri

 

Contoh 1: Surat Pengunduran Diri Standar


Bandung, 26 Februari 2024

Kepada Yth,
Ibu Anita Putri
Manajer HRD
PT Maju Bersama
Jl. Sukajadi No. 123, Bandung

Dengan hormat,

Saya, Rina Dewi, karyawan di bagian Administrasi dengan nomor pegawai 98765, dengan ini menyatakan pengunduran diri saya dari PT Maju Bersama, efektif per tanggal 26 Maret 2024, mengikuti kebijakan satu bulan pemberitahuan sebelumnya.

Keputusan ini saya buat setelah pertimbangan yang panjang dan diskusi mendalam dengan keluarga. Walaupun saya merasa sangat berat untuk meninggalkan tim yang luar biasa ini, saya merasa perlu untuk mengambil langkah berikutnya dalam karier saya yang memerlukan lebih banyak waktu dan komitmen.

Selama masa pemberitahuan ini, saya berkomitmen untuk menyelesaikan semua pekerjaan saya dan memastikan transisi yang mulus kepada pengganti saya. Saya juga bersedia untuk memberikan pelatihan atau dukungan yang diperlukan selama periode ini.

Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus atas kesempatan, bimbingan, dan dukungan yang telah diberikan kepada saya selama saya bekerja di PT Maju Bersama. Disini saya berharap sukses selalu menyertai perusahaan dan semua rekan kerja saya.

Terima kasih atas perhatian dan pengertian Anda.

Hormat saya,

Rina Dewi


Contoh 2: Surat Pengunduran Diri karena Pindah Kota


Yogyakarta, 26 Februari 2024

Kepada Yth,
Bapak Dedi Kurniawan
Supervisor
CV Karya Indah
Jl. Malioboro No. 45, Yogyakarta

Yang terhormat Bapak Dedi Kurniawan,

Dengan surat ini, saya, Aji Satrio, ingin menyampaikan pengunduran diri saya dari posisi Sales Executive di CV Karya Indah, terhitung sejak 30 hari setelah surat ini, yaitu tanggal 26 Maret 2024.

Keputusan ini saya ambil karena saya harus pindah ke Jakarta untuk mengikuti suami saya yang mendapatkan penugasan baru di sana. Saya sangat menyesal harus meninggalkan posisi yang sangat saya cintai dan tim yang luar biasa ini.

Selama sisa waktu saya di perusahaan, saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan semua tugas saya dan membantu dalam proses transisi. Saya juga bersedia untuk berbagi catatan dan pengalaman saya dengan pengganti saya untuk memastikan kelancaran operasional tim sales setelah saya berangkat.

Saya berterima kasih atas semua kesempatan, pembelajaran, dan kenangan indah selama saya bekerja di CV Karya Indah. Juga saya berharap kita bisa tetap menjaga hubungan baik di masa depan.

Terima kasih atas pengertian dan kerjasama yang baik selama ini.

Hormat saya,

Aji Satrio


Contoh 3: Surat Pengunduran Diri karena Melanjutkan Studi


Jakarta, 26 Februari 2024

Kepada Yth,
Ibu Farida Yuniar
Kepala Departemen Keuangan
PT Solusi Finansial
Jl. Gatot Subroto Kav. 77, Jakarta

Yang terhormat Ibu Farida Yuniar,

Dengan penuh hormat, saya, Budi Raharjo, karyawan Departemen Keuangan dengan nomor pegawai 45632, ingin menyampaikan pengunduran diri saya dari PT Solusi Finansial, efektif mulai tanggal 26 Maret 2024, sesuai dengan kebijakan perusahaan mengenai masa pemberitahuan.

Alasan saya mengundurkan diri adalah karena saya diterima untuk melanjutkan studi S2 di luar negeri. Keputusan ini tidak mudah bagi saya, mengingat saya sangat menghargai semua kesempatan dan pengalaman yang telah saya peroleh di sini.

Disini saya berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh selama masa transisi, termasuk menyelesaikan semua pekerjaan yang sedang berjalan dan membantu mempersiapkan pengganti saya.

Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Farida dan seluruh tim atas dukungan, bimbingan, dan kesempatan yang telah di berikan kepada saya. Juga saya berharap PT Solusi Finansial akan terus berkembang dan berhasil di masa depan.

Saya berharap dapat menjaga hubungan baik dan berharap kita bisa bertemu lagi di lain kesempatan.

Terima kasih atas segala hal.

Hormat saya,

Budi Raharjo

 

Kesimpulan

Menulis surat pengunduran diri merupakan langkah yang harus di lakukan dengan penuh pertimbangan. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat menulis surat pengunduran diri yang profesional dan mempertahankan hubungan baik dengan perusahaan.

 

FAQ

  1. Apa yang harus di lakukan jika tidak mendapat respons setelah mengirim surat pengunduran diri?
  2. Bagaimana cara mengundurkan diri jika bekerja secara remote?
  3. Berapa lama waktu pemberitahuan yang ideal sebelum mengundurkan diri?
  4. Apakah perlu menyebutkan alasan pengunduran diri secara detail?
  5. Bagaimana menjaga hubungan baik dengan perusahaan setelah mengundurkan diri?