Pengertian Stigma Menurut Para Ahli

Bimbel.Co.Id – Salam sejahtera bagi teman – teman online yang terkasih, kembali lagi di dalam web Bimbel.Co.Id yang akan membahas tentang Pengertian Stigma Menurut Para Ahli.

Oke, mari kita simak penjelasannya secara terperinci mengenai Stigma di bawah ini.

 

 

Pengertian Stigma

Stigma merupakan sebuah pikiran, pandangan dan kepercayaan negatif yang di peroleh seseorang dari masyarakat atau lingkungannya berupa labeling, stereotip, separation dan mengalami diskriminasi sehingga mempengaruhi diri individu secara keseluruhan.

 

Pengertian Stigma Menurut Para Ahli

 

1. Scheid & Brown

Stigma yaitu salah satu fenomena yang terjadi ketika seseorang di berikan labeling, stereotip, separation, dan mengalami diskriminasi.

 

2. Goffman

Stigma yakni segala bentuk atribut fisik dan sosial yang mengurangi identitas social seseorang, mendiskualifikasikan orang itu dari penerimaan seseorang.

 

3. Mansyur

Stigma merupakan salah satu ciri negatif yang menempel pada pribadi seseorang karena pengaruh lingkungannya.

 

4. Research

Stigma ialah berbagai bentuk usaha untuk label tertentu sebagai sekelompok orang yang kurang patut di hormati daripada yang lain.

 

 

Penyebab Terjadinya Stigma

1. Ketakutan

Ketakutan yakni salah satu penyebab umum terjadinya stigma. Kemunculan takut ini merupakan konsekuensi yang di dapatkan apabila tertular, bahkan penderita itu cenderung takut terhadap konsekuensi sosial dari pengungkapan kondisi sebenarnya.

 

2. Tidak Menarik

Beberapa kondisi tersebut dapat menyebabkan orang di anggap tidak menarik, terutama di dalam budaya yang mana keindahan lahiriah sangat dihargai. Dalam hal ini, gangguan pada anggota tubuh akan ditolak masyarakat di sebabkan karena terlihat berbeda.

 

3. Kegelisahan

Kecacatan hal ini membuat penderita tidak nyaman, mereka mungkin tidak tahu bagaimana berperilaku di hadapan orang. Dengan kondisi yang di alaminya sehingga lebih cenderung menghindar.

 

4. Asosiasi

Stigma oleh asosiasi ini di kenal sebagai stigma simbolik, hal tersebut terjadi pada saat kondisi kesehatan di kaitkan dengan kondisi yang tidak menyenangkan.

Seperti pekerja seks komersial, pengguna narkoba, orientasi seksual tertentu, kemiskinan atau kehilangan pekerjaan. Nilai serta keyakinan dapat memainkan peran yang kuat di dalam menciptakan atau mempertahankan stigma.

 

5. Kebijakan atau Undang-Undang

Dengan Kebijakan atau Undang-undang Hal ini biasa terlihat pada saat penderita dirawat di tempat yang terpisah. Serta memerlukan waktu yang khusus dari rumah sakit, seperti klinik sakit jiwa, klinik penyakit seksual menular atau klinik rehabilitasi ketergantungan obat.

 

6. Kurangnya Kerahasiaan

Pengungkapan yang tidak diinginkan dari kondisi seseorang dapat disebabkan cara penanganan hasil tes yang sengaja di lakukan tenaga kesehatan. Hal ini mungkin benar-benar tidak di inginkan seperti pengiriman dari pengingat surat atau kunjungan pekerja kesehatan di kendaraan di tandai dengan pro logo gram.

 

 

Tahapan Pemberian Stigma di Masyarakat

1. Proses Interpretasi

Pelanggaran norma yang terjadi di dalam masyarakat tidak semuanya mendapatkan stigma dari masyarakat, namun hanya pelanggaran norma yang di interpretasikan oleh masyarakat ialah sebagai suatu penyimpangan perilaku yang dapat menimbulkan stigma.

 

2. Proses Pendefinisian

Setelah pada tahap pertama itu sudah di lakukan yang didalam itu terjadinya interpretasi terhadap perilaku yang menyimpang, selanjutnya ialah proses pendefinisian orang yang dianggap berperilaku menyimpang oleh masyarakat.

 

3. Perilaku Diskriminasi

Setelah proses pertama dan kedua itu di lakukan, maka masyarakat akan memberikan perlakuan yang sifatnya itu membedakan atau diskriminatif.

 

 

Bentuk – Bentuk Stigma

1. Labeling

Labeling ialah sebuah pembedaan dan memberikan label atau penamaan berdasarkan perbedaan-perbedaan yang di miliki anggota masyarakat tersebut. Sebagian besar perbedaan individu tidak di anggap relevan secara sosial, namun beberapa perbedaan yang di berikan dapat menonjol secara sosial.

 

2. Stereotip

Stereotip yaitu suatu kerangka berpikir atau aspek kognitif yang terdiri dari pengetahuan dan keyakinan tentang kelompok sosial dan traits tertentu.

Bentuk ini merupakan keyakinan mengenai karakteristik yang merupakan keyakinan tentang atribut personal yang di miliki oleh orang-orang dalam suatu kelompok atau kategori sosial tertentu.

 

3. Separation

Separation yakni sebagai pemisahan “kita” (sebagai pihak yang tidak memiliki atau pemberi stigma) dengan “mereka” (kelompok yang mendapatkannya).

Hubungan label dengan atribut negatif akan menjadi suatu pembenaran ketika individu yang di label percaya bahwa dirinya memang berbeda sehingga hal tersebut dapat di katakan bahwa proses pemberian stereotip berhasil.

 

4. Diskriminasi

Diskriminasi merupakan salah satu perilaku yang merendahkan orang lain karena keanggotaannya dalam suatu kelompok . Bentuk ini komponen behavioral yang merupakan perilaku negatif terhadap individu karena individu tersebut adalah anggota dari kelompok tertentu.

 

 

Jenis – Jenis Stigma

  • Penyembunyian yang meliputi keluasaan karakteristik stigmatisasi sebisa mungkin dapat di lihat, seperti cacat wajah vs homoseksualitas.
  • Rangkaian penandaan berhubungan dengan apakah tanda tersebut sangat mencolok mata atau makin melemah dari waktu ke waktu , seperti multiple sclerosis vs kebutaan.
  • Kekacauan yang mengacu pada tingkat stigmatisasi dalam mengganggu interaksi interpersonal, seperti gagap dalam berbicara.
  • Estetika yang berhubungan dengan reaksi subjektif yang bisa memunculkan stigma karena suatu hal yang kurang menarik.
  • Asal usul tanda stigmatisas, seperti cacat bawaan, kecelakaan atau kesengajaan.
  • Risiko yang mencakup perasaan berbahaya dari stigmatisasi dari orang lain, seperti memiliki penyakit yang mematikan atau membahayakan vs kelebihan berat badan.

 

Proses Terjadinya Stigma

  • Individu membedakan serta memberikan label atas perbedaan yang di miliki individu tersebut.
  • Munculnya keyakinan dari budaya yang di miliki individu terhadap karakteristik individu atau juga kelompok lain serta menimbulkan stereotip.
  • Menempatkan individu atau juga kelompok yang sudah di berikan label pada individu atau juga kelompok dalam kategori yang berbeda sehingga terjadi separation.
  • Individu yang sudah di berikan label mengalami diskriminasi.

 

Demikianlah penjelasan mengenai uraian di atas. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membuat para pembaca menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang efektif. Sekian dan terima kasih.

Baca Juga Artikel :

2100+ Nama ML Keren dan Artinya Untuk Cowok/Girl Simple

10 Aplikasi Pemotong Video Online di HP dan PC Terbaik 2022

1000+ Nama FF Keren 2022 Yang Belum Terpakai (No Pasaran)

Budaya Politik