Bimbel.Co.Id – Salam sejahtera bagi teman – teman online yang terkasih, kembali lagi di dalam web Bimbel.Co.Id yang akan membahas tentang Pengertian Kebijakan Moneter.
Oke, mari kita simak penjelasannya secara terperinci di bawah ini.
Pengertian Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah suatu proses dimana otoritas moneter (Bank Sentral atau Bank Indonesia) mengambil tindakan untuk mempengaruhi jumlah uang beredar dan daya beli uang untuk menciptakan kondisi ekonomi yang stabil.
Pengertian kebijakan moneter memainkan peran penting dalam mencapai tujuan ekonomi makro. Kebijakan yang tepat dapat berdampak pada stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, penciptaan dan perluasan lapangan kerja, serta neraca pembayaran. Meskipun dalam praktiknya sangat sulit untuk mencapai semua tujuan ini pada saat yang bersamaan. Selain itu, antara satu tujuan dengan tujuan lainnya sering bertabrakan.
Kebijakan moneter menjadi tanggung jawab bank sentral. Bank sentral menjadi lembaga keuangan yang memiliki kewenangan penuh untuk menetapkan kebijakan moneter ini. Melalui kebijakan moneter, bank sentral dapat menjaga stabilitas ekonomi secara moneter. Kebijakan moneter yang berhasil menghasilkan peningkatan kesempatan kerja dan peningkatan neraca pembayaran.
Pengertian Kebijakan Moneter Menurut Pendapat Para Ahli
Berikut adalah pengertian kebijakan moneter menurut para ahli, antara lain:
- Muana Nanga
Adalah kebijakan otoritas moneter melalui pengendalian jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga untuk mempengaruhi tingkat permintaan agregat dan mengurangi ketidakstabilan ekonomi.
- Boediono Moneter
Ialah tindakan pemerintah oleh bank sentral untuk memanipulasi situasi makroekonomi, yang dilakukan dengan menyeimbangkan pasokan uang dengan pasokan barang sehingga inflasi dapat dikendalikan, bahwa kesempatan penuh adalah pekerjaan yang dilakukan dan pengiriman. atau distribusi barang lancar.
- M. Natsir
Yaitu segala tindakan atau upaya bank sentral untuk mempengaruhi perubahan variabel moneter (penawaran uang, nilai tukar, suku bunga, dan suku bunga pinjaman) untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
- Perry Warjiyo
Yakni kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam bentuk agregat moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan ekonomi dengan memperhatikan siklus bisnis, sifat ekonomi suatu negara, dan faktor ekonomi fundamental lainnya.
Jenis Kebijakan Moneter
Berdasarkan tujuannya, ada dua kebijakan moneter yang umum di banyak negara, yaitu kebijakan ekspansif dan kebijakan restriktif. Berikut adalah dua jenis arahan:
- Kebijakan Kontraktif
Tujuan dari kebijakan moneter restriktif adalah untuk mengurangi jumlah uang dalam perekonomian. Hal ini dapat dicapai dengan menaikkan suku bunga, menjual obligasi pemerintah, dan meningkatkan persyaratan cadangan bank. Kebijakan kontrak digunakan ketika pemerintah ingin mengendalikan laju inflasi.
- Kebijakan Ekspansif
Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah uang dalam perekonomian dengan menurunkan suku bunga, bank sentral membeli obligasi pemerintah dan menurunkan GWM bank.
Pada saat yang sama, kebijakan ekspansif juga akan mengurangi tingkat pengangguran dan merangsang aktivitas bisnis dan konsumsi. Tujuan menyeluruh dari kebijakan moneter ekspansif adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, ada risiko bahwa kebijakan ini akan menyebabkan inflasi yang lebih tinggi.
Tujuan Kebijakan Moneter
Sebagaimana dalam Kebijakan Moneter Bank Indonesia No. 3 Tahun 2004, tujuan utama kebijakan moneter adalah untuk menstabilkan nilai rupiah. Untuk mencapai hal tersebut, banyak aspek yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam kebijakan moneter Bank Indonesia. Tujuan yang berbeda dari kebijakan moneter ditetapkan di bawah ini.
- Menjamin Stabilitas Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi suatu negara harus terkendali dan berkelanjutan. Hal ini dapat dicapai dengan menyeimbangkan aliran barang/jasa dengan aliran uang. Oleh karena itu, tujuan kebijakan moneter adalah untuk menjaga stabilitas ekonomi dengan mengatur dan menentukan aliran uang dalam masyarakat.
- Mengendalikan Inflasi
Untuk menekan inflasi, Bank Indonesia telah menerapkan kebijakan untuk mengurangi aliran uang ke masyarakat dan menjaga ketersediaan uang di bank. Oleh karena itu, salah satu tujuan kebijakan moneter adalah untuk mengendalikan inflasi.
- Meningkatkan Lapangan Pekerjaan
Tujuan kebijakan moneter Bank Indonesia selanjutnya adalah untuk meningkatkan kesempatan kerja. Stabilitas jumlah uang beredar meningkatkan kegiatan produksi. Dengan meningkatnya kegiatan produksi, maka di butuhkan sumber daya manusia di bagian administrasi. Oleh karena itu memungkinkan untuk menyerap tenaga kerja dengan tersedianya kesempatan kerja.
- Melindungi Stabilitas Harga Barang di Pasar
Kebijakan moneter bertujuan untuk menjaga stabilitas harga pasar. Harga yang stabil mendorong kepercayaan masyarakat terhadap tingkat harga saat ini dan yang akan datang. Sehingga tingkat daya beli tetap sama antar periode. Stabilitas harga ini dapat diatur oleh keseimbangan antara peredaran uang, permintaan barang dan produksi barang.
- Menjaga Keseimbangan Neraca Pembayaran Internasional
Kebijakan moneter tidak hanya mempengaruhi perekonomian domestik, tetapi juga luar negeri. Salah satu tujuan kebijakan moneter adalah menjaga keseimbangan pembayaran internasional. Hal ini dapat di capai dengan stabilitas jumlah barang ekspor dan impor yang sama besarnya. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pemerintah sering mendevaluasi dalam hal ini.
- Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Semua efek dari kebijakan moneter di tujukan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Karena untuk mencapai tujuan ini, banyak keberhasilan di perlukan untuk setiap komponen. Misalnya, ketersediaan lapangan kerja, pengendalian tingkat inflasi, kegiatan produksi dan permintaan barang, dan lain-lain.
Instrumen Kebijakan Moneter
- Rasio likuiditas
Bank komersial di haruskan memegang persentase tertentu dari mata uang. Tujuannya untuk menghimpun dana guna mendukung realisasi pembiayaan APBN.
- Kebijakan dorongan moral
Kebijakan dorongan moral adalah menyebarluaskan informasi yang mengandung himbauan atau dorongan kepada masyarakat. Isinya dapat berupa ajakan atau larangan untuk menyimpan atau menarik diri tergantung pada kerangka ekonomi yang ada.
- Kebijakan kredit ketat
Ketika perekonomian menunjukkan gejala inflasi, Bank Indonesia dapat membatasi penyaluran kredit. Tujuannya adalah untuk melacak jumlah yang beredar. Bank umum tetap dapat memberikan pinjaman, tetapi harus memenuhi persyaratan 5C, yaitu karakter, kapasitas, agunan, permodalan, dan status ekonomi.
- Operasi pasar terbuka
Seperti pada poin sebelumnya, tujuan operasi pasar terbuka adalah untuk mengatur jumlah uang di pasar. Namun metodenya sedikit berbeda. Bank sentral menjual surat berharga Bank Indonesia sebagai instrumen keuangan untuk meningkatkan jumlah uang di pasar.
- Kebijakan diskonto
Kebijakan diskonto adalah kekuatan bank sentral untuk mengurangi dan meningkatkan jumlah uang yang beredar di pasar dengan mengubah tingkat diskonto bank umum.
- Cadangan kas untuk bank umum
Bank umum menyimpan dana nasabah atau masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, deposito dan sejenisnya. Sebagian uang tersebut dapat di kelola oleh bank melalui pemberian kredit atau pinjaman kepada pihak ketiga.
- Penyesuaian Giro Wajib Minimum (GWM)
Seperti kita ketahui, bank sentral dapat mengatur bank umum yang menyimpan dan mengelola uang dalam jumlah besar. Bank sentral memiliki hak untuk menentukan tingkat cadangan hukum bank-bank ini.
Di bawah ini adalah beberapa contoh kebijakan moneter Bank Indonesia.
- Jika kondisi ekonomi domestik memenuhi ekspektasi, Bank Indonesia akan memangkas suku bunga. Namun, jika kondisi ingin di perketat, bank sentral akan menaikkan suku bunga sehingga ada lebih sedikit uang di pasar.
- Ketika perekonomian mengalami resesi (keadaan di mana produk domestik bruto menurun), Bank Indonesia membeli surat berharga untuk mengurangi jumlah uang di pasar.
Demikianlah penjelasan mengenai √ Kebijakan Moneter: Pengertian, Jenis, Tujuan & Instrumennya Lengkap. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membuat para pembaca menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang efektif. Sekian dan terima kasih.
Baca Artikel Lainnya :